Reviewmu.com Paid Review Indonesia Adsense Indonesia

Selasa, 02 Desember 2008

AMPERA, Golden Gate-nya Indonesia

Ini dia Golden Gate nya Indonesia, Ampera, yup...landmark Kota Palembang tercinta, apalagi klo dilihat waktu malem...indah skaleeeeeeeeee. Nih cerita awalnya...sejarah x ye...





Gagasan untuk membangun jembatan untuk menyatukan daerah hulu dan hilir atau dikenal sebagai "Seberang Ulu dan Seberang Ilir," yang telah dipisahkan oleh Sungai Musi di Palembang sebenarnya telah ada sejak 1906. Ketika Le Cocq de Ville menjadi walikota Palembang pada tahun 1924, ide ini muncul lagi dan banyak upaya dilakukan untuk membuat ide ini menjadi kenyataan. Namun bahkan sampai akhir Le Cocq waktu itu tidak dapat tercapai. Jembatan yang tidak pernah dibangun selama penjajahan Belanda. Setelah diperoleh dengan Kemerdekaan Indonesia, ide muncul sekali lagi. Dalam sesi pleno pada 29 Oktober 1956, Transisi Daerah DPR untuk kota Palembang diusulkan untuk membangun jembatan. Kemudian disebut Jembatan Musi karena membelah sepanjang Sungai Musi. Proposal ini dianggap gegabah karena anggaran yang tersedia hanya Rp 30.000,00. Pada 1957, komite yang dibentuk, yang terdiri dari laksamana Komandan Militer untuk Wilayah IV / Sriwijaya, Harun Sohar, dan gubernur Sumatera Selatan, HA Bastari, walikota Palembang, M. Ali Amin, dan Indra Caya. Tim ini mendekati Bung Karno agar mereka bisa mendapatkan dukungan untuk membangun jembatan. Sehubungan dengan upaya pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan pemerintah Palembang, yang didukung sepenuhnya oleh Komandan Militer dari Wilayah IV / Sriwijaya, mereka mendapat respon positif. Bung Karno menyetujui proposal untuk membangun Jembatan Musi. Dia setuju karena posisi jembatan yang akan di pusat kota. Bung Karno menetapkan satu kondisi untuk perjanjian ini. Pada setiap akhir jembatan, jalan raya yang harus dibangun. Maka perusahaan yang ditunjuk pemerintah untuk melaksanakan pembangunan dengan menandatangani kontrak dengan perusahaan yang pada 14 Desember 1961. Biayanya USD 4.500.000 (mata uang saat itu adalah USD 1 = Rp 200,00). Biaya ini akan dibayar untuk reparations perang dari Jepang. Proyek ini dimulai pada bulan April 1962 dan selesai pada bulan Mei 1965. Tetapi masyarakat Palembang menyebutnya Ampera Jembatan Musi Proyek sampai akhir tahun 1970an. Jembatan, yang merupakan konstruksi baja diperkuat oleh kabel baja, 1.100 meter panjang 22 meter dan lebar. Enam kaki yang telah dikuburkan sedalam 75 meter. Ada dua menara di atasnya dengan ketinggian 75 meter. Jarak antara menara adalah 71,5 meter. Bagian tengah dari jembatan adalah 11,5 dari meter air saat air surut dan 8 meter saat air pasang. Tengah bagian dari jembatan bisa naik ketika sebuah kapal ingin melewati, dan naik hingga 63 meter dari air. Hanya dengan kapal dari ketinggian 9 meter untuk 44,5 meter dan lebar 60 meter bisa lewat. Untuk mengangkat 994 ton, dua ballasts dari 450 ton digunakan pada dua menara. Kecepatan jembatan dapat di buka adalah 10 meter per detik.




Nah, klo yang ini Ampera jadul banget...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar