Tahun 2008 merupakan hari-hari kelabu bagi dunia, memang pada awalnya ekonomi dunia seperti naik balon udara yang terus membumbung tinggi, tapi kemudian harga minyak pun ikut naik bagai kue roket di Palembang (he...), ketika pasar saham di Amerika anjlok habis-habisan, kemudian harga minyak yang tadi meroket seolah kehabisan bahan bakar dan terus terjun bebas ke Sungai Musi (orang Palembang harus hati-hati nih ^_^), hal ini berdampak ke seluruh dunia, termasuk Indonesia tercinta. Kemudian harga-harga komoditi ekspor pun latah, turun juga, karet, sawit, dll. Klo mau tahu nih, bos-bos karet dan sawit jangan-jangan jatuh miskin ya...(he...). Akibatnya jutaan tenaga kerja harus kehilangan mata pencaharian mereka.
Huh...Terdengar seperti kehancuran bertubi-tubi ya..., apa benar? Tidak sepenuhnya benar, bagi orang-orang yang kreatif, hal ini bukanlah akhir dari hidup mereka (dramatisasi-he...). Tahun 2009 mungkin merupakan waktu yang sempurna untuk memulai sebuah bisnis online. Mengapa seperti itu?
Pertama, tidak sulit dilakukan. Kita bisa menjalankan bisnis ini dari mana saja, rumah, warnet, kafe, warteg, sekolah, kampus, kalo perlu kamar mandi (he...). Waktu yang diperlukan juga gak banyak, selagi nyari kerja yang lain juga bisa. Semua orang rata-rata bisa menggunakan internet (yah kalo gak bisa belajar donk, malu sama anak-anak zaman sekarang yang udah pada pinter sama yang ginian). Kita hanya perlu website, kalo gak bisa tinggal buat di penyedia layanan pembuatan website.
Kedua, tidak mahal. Kita hanya harus membayar biaya internet saja, terus ditambah biaya-biaya lain seperti membeli panduan berbisnis internet, promosi, itu juga tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan yang akan kita dapatkan.
Ketiga, prospek bagus. Bisnis online memiliki prospek ke depan yang sangat bagus. Coba bayangkan, sekarang kita bangun bisnis kita dari nol. Kemudian 10 atau bahkan 100 tahun lagi kita masih bisa menikmatinya (dramatisasi banget ya-he...). Tapi itu adalah hal yang bisa kita dapatkan dalam bisnis ini.
Dunia boleh berduka dan merana, tapi apakah kita juga akan ikut menambah daftar orang-orang yang menderita karena perbuatan tikus-tikus (berkepala manusia) adidaya yang haus akan harta? Saya rasa tidak, dan saya yakin anda pun tidak mau. Jadi mulailah melakukan sesuatu untuk diri kita, keluarga kita, dan orang-orang yang kita cintai.
Selasa, 30 Desember 2008
Rabu, 24 Desember 2008
Apa Saja yang Dibutuhkan Dalam Internet Marketing?
Dalam menjalankan bisnis online kita harus memiliki beberapa aksesoris yang mendukung, di bawah ini merupakan daftar rekomendasi teknikbisnis.com, dan bahkan bisa dikatakan harus kita miliki:
1. Membuat Account Email di Google –> Gmail.com
2. Mendatangi situs-situs yang memberi pengetahuan tentang bisnis internet, bisa datang ke situs ini, atau langsung ke teknikbisnis.com
3. Autoresponder untuk jawab email otomatis –> Autoresponder.com
4. Account paypal untuk menerima pembayaran atau membayar –> Paypal.com
5. Sebagian bisnis internet membutuhkan kartu kredit –> Hubungi bank kamu
6. Kemampuan berbahasa inggris yang baik, walau ada juga yang bahasa indonesia –> Pelajari sendiri juga bisa, tapi harus pinter-pinter yah....
7. Memiliki blog –> blogger.com atau wordpress.com (kalau bisa pelajari keduanya)
8. Rekening bank –> kamu harus punya rekening bank, kalau belum buat dulu atau pakai punya orang lain (untuk sementara)
9. Akses internet –> Pasang di rumah atau sering ke warnet, kalau saya sih di kantor, he...
Usahakan semuanya terpenuhi, untuk kelancaran kita nanti tentunya ^_^
1. Membuat Account Email di Google –> Gmail.com
2. Mendatangi situs-situs yang memberi pengetahuan tentang bisnis internet, bisa datang ke situs ini, atau langsung ke teknikbisnis.com
3. Autoresponder untuk jawab email otomatis –> Autoresponder.com
4. Account paypal untuk menerima pembayaran atau membayar –> Paypal.com
5. Sebagian bisnis internet membutuhkan kartu kredit –> Hubungi bank kamu
6. Kemampuan berbahasa inggris yang baik, walau ada juga yang bahasa indonesia –> Pelajari sendiri juga bisa, tapi harus pinter-pinter yah....
7. Memiliki blog –> blogger.com atau wordpress.com (kalau bisa pelajari keduanya)
8. Rekening bank –> kamu harus punya rekening bank, kalau belum buat dulu atau pakai punya orang lain (untuk sementara)
9. Akses internet –> Pasang di rumah atau sering ke warnet, kalau saya sih di kantor, he...
Usahakan semuanya terpenuhi, untuk kelancaran kita nanti tentunya ^_^
Senin, 22 Desember 2008
Langkah Memulai Belajar Bisnis Internet
Apa yang pertama kali perlu dilakukan?
Dibawah ini adalah saran dan panduan untuk kamu memfokuskan diri pada bisnis internet, kamu bisa pilih sesuai dengan modal dan keinginan kamu.
1. Belajar dari Master Internet Marketer secara gratisan, membaca artikel-artikel terkait mengenai internet marketing. Ini sangat disarankan, dan malah bisa dikatakan suatu kewajiban bagi kamu, sangat bermanfaat untuk mengenal Internet bisnis.
2. Publisher PPC (Pay Per Click)
• Luar Negeri (disusun sesuai rekomendasi teknikbisnis.com)
1. Google Adsense
2. Bidvertiser
3. Ada PPC yg lainnya (chitika.com/adbrite.com/widgetbucks.com/dll.), tapi disarankan dua ini saja karena pembayaran dan proses mendapat uangnya paling mudah untuk kita orang Indonesia.
• Lokal
1. Kliksaya
2. Adsensecamp
3. Ada PPC yg lainnya (kumpulblogger.com/ppcindo.com/adsentra.com), tapi disarankan dua ini dulu agar tidak begitu sulit untuk mendapat uang dari keduanya.
3. Affiliate Marketing
• Luar Negeri (disusun sesuai rekomendasi teknikbisnis.com)
1. Paydotcom
2. Amazon
3. Clickbank
4. ComissionJunction
• Lokal
1. Uangpanas
2. Bikinduit
3. Revolusiinternet
4. Ada juga yang lain, tapi kurang bagus desain dan isinya. Ada juga yang penipuan. Bagi kamu yang muslim, berhati-hatilah karena ada juga yang sistem investasinya riba, jadi uangnya haram jadi tidak disebutkan dan disarankan untuk tidak diikuti. Kalau uangpanas dan revolusiinternet adalah panduan dan teknik-teknik jadi bukan investasi riba, tapi investasi untuk ilmu, maka halal.
4. “Anak Bawang Internet Marketing”
Ini sebutan yang bisa diberikan bagi kamu yang hanya main di PTC atau yang sekelasnya, sebenernya sih bisa banyak juga pendapatan dari sini, tapi sangat susah bila tidak punya banyak referral, tapi hasilnya jauh lebih sedikit daripada jika kamu menjalankan no.1 atau no.2. Kalau dari PTC mungkin hanya bisa dapet 50-100 ribu rupiah per bulan, sedangkan jadi affiliate marketer atau adsense publisher bisa sampai jutaan rupiah per bulannya padahal sama-sama susah. Jadi, tekuni publisher atau affiliate marketing, pilih salah satunya agar bisa fokus dan jadi master di bidang pilihan kamu.
Gimana tips di atas? Semoga berguna bagi para blogger yang sedang menekuni internet marketing. Yang penting sabar ya...
teknikbisnis.com
Dibawah ini adalah saran dan panduan untuk kamu memfokuskan diri pada bisnis internet, kamu bisa pilih sesuai dengan modal dan keinginan kamu.
1. Belajar dari Master Internet Marketer secara gratisan, membaca artikel-artikel terkait mengenai internet marketing. Ini sangat disarankan, dan malah bisa dikatakan suatu kewajiban bagi kamu, sangat bermanfaat untuk mengenal Internet bisnis.
2. Publisher PPC (Pay Per Click)
• Luar Negeri (disusun sesuai rekomendasi teknikbisnis.com)
1. Google Adsense
2. Bidvertiser
3. Ada PPC yg lainnya (chitika.com/adbrite.com/widgetbucks.com/dll.), tapi disarankan dua ini saja karena pembayaran dan proses mendapat uangnya paling mudah untuk kita orang Indonesia.
• Lokal
1. Kliksaya
2. Adsensecamp
3. Ada PPC yg lainnya (kumpulblogger.com/ppcindo.com/adsentra.com), tapi disarankan dua ini dulu agar tidak begitu sulit untuk mendapat uang dari keduanya.
3. Affiliate Marketing
• Luar Negeri (disusun sesuai rekomendasi teknikbisnis.com)
1. Paydotcom
2. Amazon
3. Clickbank
4. ComissionJunction
• Lokal
1. Uangpanas
2. Bikinduit
3. Revolusiinternet
4. Ada juga yang lain, tapi kurang bagus desain dan isinya. Ada juga yang penipuan. Bagi kamu yang muslim, berhati-hatilah karena ada juga yang sistem investasinya riba, jadi uangnya haram jadi tidak disebutkan dan disarankan untuk tidak diikuti. Kalau uangpanas dan revolusiinternet adalah panduan dan teknik-teknik jadi bukan investasi riba, tapi investasi untuk ilmu, maka halal.
4. “Anak Bawang Internet Marketing”
Ini sebutan yang bisa diberikan bagi kamu yang hanya main di PTC atau yang sekelasnya, sebenernya sih bisa banyak juga pendapatan dari sini, tapi sangat susah bila tidak punya banyak referral, tapi hasilnya jauh lebih sedikit daripada jika kamu menjalankan no.1 atau no.2. Kalau dari PTC mungkin hanya bisa dapet 50-100 ribu rupiah per bulan, sedangkan jadi affiliate marketer atau adsense publisher bisa sampai jutaan rupiah per bulannya padahal sama-sama susah. Jadi, tekuni publisher atau affiliate marketing, pilih salah satunya agar bisa fokus dan jadi master di bidang pilihan kamu.
Gimana tips di atas? Semoga berguna bagi para blogger yang sedang menekuni internet marketing. Yang penting sabar ya...
teknikbisnis.com
Memilih Bisnis Online yang Tepat
Bisnis Online banyak sekali jenisnya, jadi bisnis apa yang paling pas dengan kamu sesuaikanlah dengan kemampuan diri sendiri. Usahakan menggunakan bahasa Inggris karena memudahkan kita dalam bisnis ini. Namun bila kamu kurang bisa berbahasa inggris maka berbisnis yang lokal saja juga sudah lumayan. Tapi dalam bisnis online disarankan ada 3 jenis, yah seperti kebutuhan hidup sehari-hari, ada yang primer, sekunder dan tersier.
Primer = Kamu pilih yang pendapatannya paling besar, kalau perlu affiliate marketing dalam dan luar negeri. Bisa Amazon atau Paydotcom.
Sekunder = Ini cadangannya, kadang ada yang menggunakannya sebagai primer juga. Semacam Adsense dan Bidvertiser. Review, iklan banner di blog juga.
Tersier = Ini bisa digolongkan untuk kesempatan-kesempatan mendapatkan uang yang berupa even-even atau yang jarang ada.
Mempunyai beberapa cara pemasukkan itu penting dan sebetulnya harus, karena bisa saja dari yang satu sudah tidak menghasilkan uang maka bisa menghasilkan uang dengan cara yang lain. Sama dengan di dunia offline, selain kerja kantoran tapi punya bisnis tempat pemancingan sebagai sumber penghasilan lain.
Editan dari http://teknikbisnis.com/
Primer = Kamu pilih yang pendapatannya paling besar, kalau perlu affiliate marketing dalam dan luar negeri. Bisa Amazon atau Paydotcom.
Sekunder = Ini cadangannya, kadang ada yang menggunakannya sebagai primer juga. Semacam Adsense dan Bidvertiser. Review, iklan banner di blog juga.
Tersier = Ini bisa digolongkan untuk kesempatan-kesempatan mendapatkan uang yang berupa even-even atau yang jarang ada.
Mempunyai beberapa cara pemasukkan itu penting dan sebetulnya harus, karena bisa saja dari yang satu sudah tidak menghasilkan uang maka bisa menghasilkan uang dengan cara yang lain. Sama dengan di dunia offline, selain kerja kantoran tapi punya bisnis tempat pemancingan sebagai sumber penghasilan lain.
Editan dari http://teknikbisnis.com/
Blog Campur Sari
Setelah banyak menulis tentang daerah saya, Palembang tercinta, akhirnya saya tergoda untuk menulis tentang artikel-artikel lain. Tapi masalahnya saya gak mau mengotori blog ini, maksudnya jangan di campur aduk, tapi klo buat blog baru kan ribet juga. Klo ada yang bisa kasih tau bagaimana cara buat halaman baru di blogger kasih tau ya, habisnya udah muter-muter gak ketemu caranya. Untuk sementara saya campur dulu deh, setuju... klo ada yang gak setuju bilang ya, nanti saya kirim empek-empek,... he...
Sabtu, 20 Desember 2008
PR dan Tag Persahabatan
Dapet PR nih dari Pak 4rdi
Langsung aja nih dikerjain PRnya, nih soalnya :
1. Mengapa Blog kamu bernama . . . . . .??
Soalnya waktu buat bingung mau kasih nama apa, udah buat 3 blog tapi masih belum srek...he...
gak sengaja x ya...
2. Mengapa Blog Kamu pakai template ini?
Waktu pertama sih templatenya bukan yang ini, trus milih yang halamannya lebar biar muat tulisannya, he...
3. Kejadian apa yang tidak terlupakan dalam hidupmu!!
Dulu waktu saya kecil pernah terjun bebas, he... dari motor vespa butut ayah saya.....
cuiiiiiiiiiingggggggggggggg...... bunyinya, he...
4. Berikan PR ini kepada 10 Blogger lainnya, soalnya sama seperti diatas, terus berikan Prnya pada 10 Blogger lainnya!!
1. Fuady
2. Exelinca
3. Andre
4. Lintang
5. Cio
6. Rentyx
7. Fiki
8. Arinovita
9. RiP666
10. achiles
nih jawaban dari PR yg dikasih dari Pak 4rdi
dapet nilai berapa nih ?
mkasih ya tag persahabatannya
Langsung aja nih dikerjain PRnya, nih soalnya :
1. Mengapa Blog kamu bernama . . . . . .??
Soalnya waktu buat bingung mau kasih nama apa, udah buat 3 blog tapi masih belum srek...he...
gak sengaja x ya...
2. Mengapa Blog Kamu pakai template ini?
Waktu pertama sih templatenya bukan yang ini, trus milih yang halamannya lebar biar muat tulisannya, he...
3. Kejadian apa yang tidak terlupakan dalam hidupmu!!
Dulu waktu saya kecil pernah terjun bebas, he... dari motor vespa butut ayah saya.....
cuiiiiiiiiiingggggggggggggg...... bunyinya, he...
4. Berikan PR ini kepada 10 Blogger lainnya, soalnya sama seperti diatas, terus berikan Prnya pada 10 Blogger lainnya!!
1. Fuady
2. Exelinca
3. Andre
4. Lintang
5. Cio
6. Rentyx
7. Fiki
8. Arinovita
9. RiP666
10. achiles
nih jawaban dari PR yg dikasih dari Pak 4rdi
dapet nilai berapa nih ?
mkasih ya tag persahabatannya
Selasa, 16 Desember 2008
Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang
Tau kah kamu klo Stadion Jakabaring adalah stadion terbesar dan termegah kedua di Indonesia setelah Stadion Bung Karno dan juga merupakan sebuah stadion multiguna yang terletak di Palembang, Indonesia. Stadion ini juga diakui sebagai salah satu stadion terbaik yang bertaraf internasional. Kebanyakan, stadion ini difungsikan untuk tempat penyelenggaraan pertandingan-pertandingan sepak bola. Stadion dengan luas lahan sekitar 40 hektar ini dapat memuat hingga 36.000 - 40.000 orang dengan 4 tribun (A, B, C dan D) bertingkat mengelilingi lapangan. Tribun utama di sisi barat dan timur (A dan B) dilindungi atap yang ditopang 2 pelengkung (arch) baja berukuran raksasa. Bentuk atap stadion merupakan simbol kejayaan kemaharajaan Sriwijaya di bidang maritim yang dilambangkan oleh bentuk perahu dengan layar terkembang. Stadion ini beralamat di Jalan Gubernur H. A. Bastari, Jakabaring, Palembang.
Stadion yang mulai bangun pada tahun 2001 ini ditujukan untuk menyelenggarakan PON XVI ketika kota Palembang ditunjuk sebagai penyelenggara pada tahun 2004. Stadion ini diberi nama berdasarkan kemaharajaan maritim Sriwijaya yang berpusat di Palembang dan berhasil mempersatukan wilayah barat Nusantara pada abad 7 sampai dengan abad 12. Selain itu stadion ini juga merupakan markas dari klub sepak bola Indonesia, Sriwijaya FC. Stadion ini dipakai sebagai salah satu stadion yang menyelenggarakan pertandingan dalam Piala Asia 2007 sebagai pendamping Stadion Utama Gelora Bung Karno pada hari pertandingan ke-tiga dan juga perebutan tempat ke-tiga.
Nama lengkap Stadion Gelora Jakabaring
Lokasi Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia
Koordinat Koordinat: -2.977617, 104.743808
Dibuat 2001
Dibuka 2004
Ditutup Masih dibuka
Pemilik Pemerintah Propinsi Sumatera Selatan
Operator Sriwijaya Football Club
Pemakai Sriwijaya Football Club
Kapasitas 36.000 - 40.000
http://id.wikipedia.org/wiki/Stadion_Jakabaring
Stadion yang mulai bangun pada tahun 2001 ini ditujukan untuk menyelenggarakan PON XVI ketika kota Palembang ditunjuk sebagai penyelenggara pada tahun 2004. Stadion ini diberi nama berdasarkan kemaharajaan maritim Sriwijaya yang berpusat di Palembang dan berhasil mempersatukan wilayah barat Nusantara pada abad 7 sampai dengan abad 12. Selain itu stadion ini juga merupakan markas dari klub sepak bola Indonesia, Sriwijaya FC. Stadion ini dipakai sebagai salah satu stadion yang menyelenggarakan pertandingan dalam Piala Asia 2007 sebagai pendamping Stadion Utama Gelora Bung Karno pada hari pertandingan ke-tiga dan juga perebutan tempat ke-tiga.
Nama lengkap Stadion Gelora Jakabaring
Lokasi Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia
Koordinat Koordinat: -2.977617, 104.743808
Dibuat 2001
Dibuka 2004
Ditutup Masih dibuka
Pemilik Pemerintah Propinsi Sumatera Selatan
Operator Sriwijaya Football Club
Pemakai Sriwijaya Football Club
Kapasitas 36.000 - 40.000
http://id.wikipedia.org/wiki/Stadion_Jakabaring
Label:
gelora,
indonesia,
jakabaring,
Kain Songket Palembang,
Sriwijaya,
stadion
MASJID AGUNG PALEMBANG
Masjid Agung Palembang pada mulanya disebut Masjid Sultan dan dibangun pada tahun 1738 oleh Sultan Mahmud Badaruddin I Jayo Wikramo. Peresmian pemakaian masjid ini dilakukan pada tanggal 28 Jumadil Awal 1151 H (26 Mei 1748). Ukuran bangunan mesjid waktu pertama dibangun semula seluas 1080 meter persegi dengan daya tampung 1200 jemaah. Perluasan pertama dilakukan dengan wakaf Sayid Umar bin Muhammad Assegaf Altoha dan Sayid Achmad bin Syech Sahab yang dilaksanakan pada tahun 1897 dibawah pimpinan Pangeran Nataagama Karta mangala Mustafa Ibnu Raden Kamaluddin.
Pada awal pembangunannya (1738-1748), sebagaimana masjid-masjid tua di Indonesia, Mesjid Sultan ini pada awalnya tidak mempunyai menara. Kemudian pada masa pemerintahan Sultan Ahmad Najamudin (1758-1774) barulah dibangun menara yang letaknya agak terpisah di sebelah barat. Bentuk menaranya seperti pada menara bangunan kelenteng dengan bentuk atapnya berujung melengkung. Pada bagian luar badan menara terdapat teras berpagar yang mengelilingi bagian badan.
Bentuk masjid yang sekarang dikenal dengan nama Masjid Agung, jauh berbeda tidak seperti yang kita lihat sekarang. Bentuk yang sekarang ini telah mengalami berkali-kali perombakan dan perluasan. Pada mulanya perbaikan dilakukan oleh pemerintah Belanda setelah terjadi perang besar tahun 1819 dan 1821. Setelah dilakukan perbaikan kemudian dilakukan penambahan/perluasan pada tahun 1893, 1916, 1950-an, 1970-an, dan terakhir pada tahun 1990-an. Pada pekerjaan renovasi dan pembangunan tahun 1970-an oleh Pertamina, dilakukan juga pembangunan menara sehingga mencapai bentuknya yang sekarang. Menara asli dengan atapnya yang bergaya Cina tidak dirobohkan.
Perluasan kedua kali pada tahun 1930. tahun 1952 dilakukan lagi perluasan oleh Yayasan Masjid Agung yang pada tahun 1966-1969 membangun tambahan lantai kedua sehingga luas mesjid sampai sekarang 5520 meter persegi dengan daya tampung 7.750.
Masjid Agung merupakan masjid tua dan sangat penting dalam sejarah Palembang. Masjid yang berusia sekitar 259 tahun itu terletak di Kelurahan 19 Ilir, Kecamatan Ilir Barat I, tepat di pertemuan antara Jalan Merdeka dan Jalan Sudirman, pusat Kota Palembang. Tak jauh dari situ, ada Jembatan Ampera. Masjid dan jembatan itu telah menjadi land mark kota hingga sekarang.
Dalam sejarahnya, masjid yang berada di pusat kerajaan itu menjadi pusat kajian Islam yang melahirkan sejumlah ulama penting pada zamannya. Syekh Abdus Samad al-Palembani, Kemas Fachruddin, dan Syihabuddin bin Abdullah adalah beberapa ulama yang berkecimpung di masjid itu dan memiliki peran penting dalam praksis dan wacana Islam.
http://www.palembang.masjiddigital.info/sejarah.php
Pada awal pembangunannya (1738-1748), sebagaimana masjid-masjid tua di Indonesia, Mesjid Sultan ini pada awalnya tidak mempunyai menara. Kemudian pada masa pemerintahan Sultan Ahmad Najamudin (1758-1774) barulah dibangun menara yang letaknya agak terpisah di sebelah barat. Bentuk menaranya seperti pada menara bangunan kelenteng dengan bentuk atapnya berujung melengkung. Pada bagian luar badan menara terdapat teras berpagar yang mengelilingi bagian badan.
Bentuk masjid yang sekarang dikenal dengan nama Masjid Agung, jauh berbeda tidak seperti yang kita lihat sekarang. Bentuk yang sekarang ini telah mengalami berkali-kali perombakan dan perluasan. Pada mulanya perbaikan dilakukan oleh pemerintah Belanda setelah terjadi perang besar tahun 1819 dan 1821. Setelah dilakukan perbaikan kemudian dilakukan penambahan/perluasan pada tahun 1893, 1916, 1950-an, 1970-an, dan terakhir pada tahun 1990-an. Pada pekerjaan renovasi dan pembangunan tahun 1970-an oleh Pertamina, dilakukan juga pembangunan menara sehingga mencapai bentuknya yang sekarang. Menara asli dengan atapnya yang bergaya Cina tidak dirobohkan.
Perluasan kedua kali pada tahun 1930. tahun 1952 dilakukan lagi perluasan oleh Yayasan Masjid Agung yang pada tahun 1966-1969 membangun tambahan lantai kedua sehingga luas mesjid sampai sekarang 5520 meter persegi dengan daya tampung 7.750.
Masjid Agung merupakan masjid tua dan sangat penting dalam sejarah Palembang. Masjid yang berusia sekitar 259 tahun itu terletak di Kelurahan 19 Ilir, Kecamatan Ilir Barat I, tepat di pertemuan antara Jalan Merdeka dan Jalan Sudirman, pusat Kota Palembang. Tak jauh dari situ, ada Jembatan Ampera. Masjid dan jembatan itu telah menjadi land mark kota hingga sekarang.
Dalam sejarahnya, masjid yang berada di pusat kerajaan itu menjadi pusat kajian Islam yang melahirkan sejumlah ulama penting pada zamannya. Syekh Abdus Samad al-Palembani, Kemas Fachruddin, dan Syihabuddin bin Abdullah adalah beberapa ulama yang berkecimpung di masjid itu dan memiliki peran penting dalam praksis dan wacana Islam.
http://www.palembang.masjiddigital.info/sejarah.php
Label:
agung,
Kain Songket Palembang,
masjid,
Musi
Kamis, 11 Desember 2008
Blog Love Award
And this is from RIP666
thanks so much my friend....
Here are the rules:
1. Put the logo in your blog.
2. Add a link to the person who shared it with you.
3. Pass this award to your BLOG LOVER Friends.
4. Add your link to the list of participants below.
5. Leave a message for your nominee on their blog.
hehehehe award ini mo di serahin ke :
1. cio - indonesia
2. Fiki
3. opa
thanks so much my friend....
Here are the rules:
1. Put the logo in your blog.
2. Add a link to the person who shared it with you.
3. Pass this award to your BLOG LOVER Friends.
4. Add your link to the list of participants below.
5. Leave a message for your nominee on their blog.
hehehehe award ini mo di serahin ke :
1. cio - indonesia
2. Fiki
3. opa
Rabu, 10 Desember 2008
Menyusuri Sungai Musi dengan Kapal Ketek
Kapal Ketek, kapal ini adalah alat transportasi yang sering atau bahkan selalu di gunakan untuk menyusuri sungai Musi, tapi seperti apa sih kira2 wujud dari kapal kapal ini???
apakah seperti kapal layar...???
Kapal minyak...???
atau malah kapal-kapalan...???
ya bukan lah, wujud dari kapal ketek ya begini...
klo mau nyewa ketek buat menyusuri sungai musi murah kok, yah sekitar 40ribuan aja, lumayan bisa muter2 sambil ke Pulau Kemaro, berdoa buat cepet dapet jodoh, he.......
Oh...kirain ketek beneran, gak tahu deh gi mana aromanya, apalagi belum mandi 3 hari...huh, semerbak mewangi...
apakah seperti kapal layar...???
Kapal minyak...???
atau malah kapal-kapalan...???
ya bukan lah, wujud dari kapal ketek ya begini...
klo mau nyewa ketek buat menyusuri sungai musi murah kok, yah sekitar 40ribuan aja, lumayan bisa muter2 sambil ke Pulau Kemaro, berdoa buat cepet dapet jodoh, he.......
Oh...kirain ketek beneran, gak tahu deh gi mana aromanya, apalagi belum mandi 3 hari...huh, semerbak mewangi...
Palembang Live in Camera
yah...ngomong2 soal Palembang gak bakal habis2nya, kota tua yang ku cinta, meski panas merajalela, he....
Sekarang, bagi yang belum pernah ke Palembang, atau bahkan malah baru denger sama yang namanya Palembang (baru lahir kali), bisa langsung melihat kota Palembang lewat kamera video yang online lho...
Lumayan banyak kameranya, ada 2 yang di tower Pemkot, Ampera ilir, Ampera ulu juga ada, KIF Park, di Masjid Agung juga ada 2, Taman Nusa Indah ada 2, Monpera, dan lagi ada yang deket rumah aku di Tanjung Api Api (TAA), banyak lagi deh, liat sendiri nanti...
Kemaren waktu nyoba sih masih banyak juga yang offline, tapi barusan udah online semua...yang pengen lihat kota yang indah ini bisa liat di situsnya langsung http://www.palembang.go.id/
Sekarang, bagi yang belum pernah ke Palembang, atau bahkan malah baru denger sama yang namanya Palembang (baru lahir kali), bisa langsung melihat kota Palembang lewat kamera video yang online lho...
Lumayan banyak kameranya, ada 2 yang di tower Pemkot, Ampera ilir, Ampera ulu juga ada, KIF Park, di Masjid Agung juga ada 2, Taman Nusa Indah ada 2, Monpera, dan lagi ada yang deket rumah aku di Tanjung Api Api (TAA), banyak lagi deh, liat sendiri nanti...
Kemaren waktu nyoba sih masih banyak juga yang offline, tapi barusan udah online semua...yang pengen lihat kota yang indah ini bisa liat di situsnya langsung http://www.palembang.go.id/
Kamis, 04 Desember 2008
Pempek, Makanan Mantap Khas Palembang
Siapa sih yang tidak kenal pempek atau empek2 ini, makanan asli Palembang yang memiliki rasa luar biasa...he...
Pempek atau Empek-empek adalah makanan khas Palembang yang terbuat dari ikan dan sagu. Sebenarnya sulit untuk mengatakan bahwa pempek adalah pusatnya adalah Palembang karena hampir di semua daerah di Sumatera Selatan memproduksinya.
Jenis pempek yang terkenal adalah "pempek kapal selam" adalah telur ayam yang dibungkus dengan adonan pempek dan digoreng dalam minyak panas. Ada juga yang lain seperti pempek lenjer, pempek bulat (atau terkenal dengan nama "ada'an"), pempek kulit ikan, pempek pistel (isinya irisan pepaya muda rebus yang sudah dibumbui), pempek telur kecil, dan pempek keriting.
Menurut sejarahnya, pempek telah ada di Palembang sejak masuknya perantau Cina ke Palembang, yaitu di sekitar abad ke-16, saat Sultan Mahmud Badaruddin II berkuasa di kesultanan Palembang-Darussalam. Nama empek-empek atau pempek diyakini berasal dari sebutan "apek", yaitu sebutan untuk lelaki tua keturunan Cina.
Berdasar cerita rakyat, sekitar tahun 1617 seorang apek berusia 65 tahun yang tinggal di daerah Perakitan (tepian Sungai Musi) merasa prihatin menyaksikan tangkapan ikan yang berlimpah di Sungai Musi. Hasil tangkapan itu belum seluruhnya dimanfaatkan dengan baik, hanya sebatas digoreng dan dipindang. Si apek kemudian mencoba alternatif pengolahan lain. Ia mencampur daging ikan giling dengan tepung tapioka, sehingga dihasilkan makanan baru. Makanan baru tersebut dijajakan oleh para apek dengan bersepeda keliling kota. Oleh karena penjualnya dipanggil dengan sebutan "pek … apek", maka makanan tersebut akhirnya dikenal sebagai empek-empek atau pempek.
Sebetulnya kalau udah ngomong tentang pempek itu gak ada habisnya deh...gak bosen juga makannya...
Waduh...jadi ngiler nih... :-)
Pempek atau Empek-empek adalah makanan khas Palembang yang terbuat dari ikan dan sagu. Sebenarnya sulit untuk mengatakan bahwa pempek adalah pusatnya adalah Palembang karena hampir di semua daerah di Sumatera Selatan memproduksinya.
Jenis pempek yang terkenal adalah "pempek kapal selam" adalah telur ayam yang dibungkus dengan adonan pempek dan digoreng dalam minyak panas. Ada juga yang lain seperti pempek lenjer, pempek bulat (atau terkenal dengan nama "ada'an"), pempek kulit ikan, pempek pistel (isinya irisan pepaya muda rebus yang sudah dibumbui), pempek telur kecil, dan pempek keriting.
Menurut sejarahnya, pempek telah ada di Palembang sejak masuknya perantau Cina ke Palembang, yaitu di sekitar abad ke-16, saat Sultan Mahmud Badaruddin II berkuasa di kesultanan Palembang-Darussalam. Nama empek-empek atau pempek diyakini berasal dari sebutan "apek", yaitu sebutan untuk lelaki tua keturunan Cina.
Berdasar cerita rakyat, sekitar tahun 1617 seorang apek berusia 65 tahun yang tinggal di daerah Perakitan (tepian Sungai Musi) merasa prihatin menyaksikan tangkapan ikan yang berlimpah di Sungai Musi. Hasil tangkapan itu belum seluruhnya dimanfaatkan dengan baik, hanya sebatas digoreng dan dipindang. Si apek kemudian mencoba alternatif pengolahan lain. Ia mencampur daging ikan giling dengan tepung tapioka, sehingga dihasilkan makanan baru. Makanan baru tersebut dijajakan oleh para apek dengan bersepeda keliling kota. Oleh karena penjualnya dipanggil dengan sebutan "pek … apek", maka makanan tersebut akhirnya dikenal sebagai empek-empek atau pempek.
Sebetulnya kalau udah ngomong tentang pempek itu gak ada habisnya deh...gak bosen juga makannya...
Waduh...jadi ngiler nih... :-)
Label:
ada'an,
kapal selam,
kulit,
Makanan Mantap Khas Palembang,
Pempek
Kain Songket Palembang
Sehelai kain tenun songket dari Palembang, mempunyai banyak makna, dan mempunyai nilai sejarah. Kain ini mungkin sebagai peninggalan nenek moyang si pemilik yang ditenun selama satu tahun, mungkin sebagai mahar, mungkin sebagai busana kebesaran adat pengantin , mungkin sebagai benda koleksi keluarga yang berharga, dan masih banyak lagi kemungkinan yang lain.
Kain tenun songket Palembang ini, sangat menarik, ditelusuri sejarahnya, maknanya, dan teknik pembuatannya. Kalau kita menilik warnanya yang khas, dan motif hiasnya yang indah, pastilah kita berkesimpulan bahwa songket ini dibuat dengan keterampilan, ketelatenan, kesabaran,dan daya kreasi yang tinggi.Marilah kita "melongok" bagaimana kain tersebut dibuat, sedikit sejarahnya dan tentang motif hiasnya.
Sejarah Kain Tenun
Seperti seni tenun daerah lainnya di nusantara kita, kain songket Palembang ini tidak diketahui persis kapan mulai dikerjakan. Untuk keperluan busana, mula-mula digunakan sebagai bahan dasar kulit kayu, kemudian rajutan daun-daun, dan yang terakhir ditanam kapas untuk dibuat benang sebagai bahan dasar kain tenun.
Palembang yang terletak di pulau Sumatra bagian Selatan ini dahulu menjadi pusat kerajaan Sriwijaya yang menjadi pintu masuk berbagai budaya dari manca negara. Mula-mula datang bangsa Portugis, kemudian bangsa India yang terakhir bangsa Cina. Pada abad ketujuh sampai abad kesebelas Masehi kerajaan Sriwijaya sedang jaya - jayanya dengan pelabuhannya yang ramai. Kecuali menjadi pusat perdagangan, Sriwijaya juga menjadi pusat agama Budha. Pusat kerajaan Sriwijaya, sekarang kota Palembang, merupakan tempat persinggahan pendeta dari Srilangka dan India yang akan pergi ke Cina. Itulah sebabnya budaya India ikut mempengaruhi motif hias kain songket Palembang.
Disamping itu pengaruh dari Cina juga melekat pada seni tenun Palembang terutama pada penerapan warna merah dan warna keemasan pada kain songket.
Karena adanya pengaruh budaya dari luar tadi terciptalah kain tenun dari Sriwijaya yang sangat indah dan bervariasi. Dengan demikian kain songket ini termasuk hasil budaya daerah yang harus dilestarikan .( Anur E Mulhadiono )
Tips Untuk Memelihara Songket Palembang ;
1. Kain songket sebaiknya digulung mengelilingi batang pralon atau karton seperti menyimpan tekstil modern tetapi kain songket hendaknya dilapisi dahulu dengan kertas minyak, kertas roti atau kertas kopi. Jangan sekali-kali menggunakan kertas koran.
2. Kain dibungkus plastik disimpan dalam lemari dan diletakkan berdiri atau miring.
3. Lemari penyimpanan di beri butir-butir lada atau cengkeh yang ditakuti rayap atau ngengat.
4. Kain tidak boleh di dry clean atau di laundry jadi hanya diangin-anginkan.
Selasa, 02 Desember 2008
Pulau Kemaro, Legenda Cinta Abadi
Salah satu objek wisata di Palembang adalah Pulau Kemaro...
Pulau Kemaro menyimpan legenda tentang cinta yang abadi. Legenda itu semakin kental terasa dengan keberadaan pohon cinta yang terletak di belakang pagoda.
TIAP kali perayaan Cap Go Meh (malam ke-15 Tahun Baru Imlek) tiba, ribuan warga Tionghoa dalam dan luar negeri berduyun-duyun mengunjungi Pulau Kemaro, pulau yang membelah Sungai Musi, di Kota Palembang, Sumatera Selatan. Bukan hanya umat Budha Tridharma yang datang berkunjung, tidak sedikit umat Muslim pun ikut menyambangi pulau yang juga dikenal sebagai 'Pulau Jodoh' ini.
Pulau Kemaro adalah satu obyek wisata religius di Kota Palembang. Pulau ini memiliki luas 5 hektare dan letaknya sekitar 3 mil di sebelah hilir Jembatan Ampera, Palembang. Akar budaya dan legenda yang terkandung di dalamnya menjadi magnet yang mampu menarik minat banyak orang.
Pada malam perayaan Cap Go Meh, suasana di Pulau Kemaro bak pasar malam di negeri Tirai Bambu. Kedai makanan dan minuman sengaja didirikan untuk menjamu para tetamu yang datang dari Cina, Jepang, Singapura, Vietnam, dan Malaysia. Pengunjung semakin dimanjakan karena disediakan jembatan ponton untuk menyeberangi Sungai Musi.
Malam kian semarak oleh lampion merah dan atraksi barongsai. Jangan heran kalau para remaja datang dengan misi ganda. Untuk beribadah dan mencari jodoh. Mereka saling berkenalan dengan lawan jenis, mojok di kedai, lantas bertukar nomor ponsel. Pertemuan selanjutnya diatur kemudian.
Keberadaan Kelenteng Hok Cang Bio yang dibangun sejak tahun 1962 --sebelumnya kelenteng ini hanya berupa bangunan gubuk--memiliki makna ritual yang tinggi bagi penganut Tridarma. Begitu juga makam buyut Siti Fatimah yang dipercaya sebagai lambang cinta sejati. Sehari sebelum perayaan Cap Go Meh, panitia memotong kambing hitam di dekat makam itu.
Perlambang cinta yang abadi semakin kental terasa dengan keberadaan pohon cinta yang terletak di belakang pagoda. Sebagai pelengkap, Yayasan Pulau Kemaro saat ini sedang membangun satu pagoda delapan tingkat.
Suasana
SEJUK terasa di bawah rindangnya puluhan pohon angsana raksasa. Perahu getek merupakan salah satu alat transportasi sungai yang dapat digunakan untuk mencapai Pulau Kemaro. Terbuat dari kayu dengan panjang sekitar empat meter, perahu ini digerakkan oleh mesin motor.
Pada Zaman Kesutanan Palembang, di bawah kepemimpinan Sultan Mahmud Badaruddin I dan II, Pulau Kemaro adalah benteng pertahanan sewaktu melawan penjajah. Pada zaman itu pula Pulau Kemaro disebut Benteng Tameng Ratu yang dikomandoi Pangeran Ratu.
Pasca launching program Visit Musi 2008, 5 Januari lalu, Pulau Kemaro kian dilirik pengunjung, sekedar berwisata, beribadah, atau mendalami misteri yang terkandung di dalamnya. Atas keanekaragaman budaya, Pulau Kemaro resmi ditetapkan sebagai salah satu objek wisata andalan Kota Palembang.
Transportasi
MENUJU Pulau Kemaro tidaklah sulit. Ada dua rute yang dapat ditempuh. Pertama mengarungi Sungai Musi dengan naik kapal wisata atau perahu getek dari Dermaga Benteng Kuto Besak, di samping Jembatan Ampera. Tarif berkisar antara Rp 20.000 sampai 50.000. Lama perjalanan sekitar 30 menit. Angkutan wisata Sungai Musi di atas tidak langsung ke Pulau Kemaro tetapi juga singgah di objek wisata lainnya dengan rute perjalanan BKB-Ki Merogan-Kampung Kapitan-Bagus Kuning- Pulau Kemaro-Masjid Lawang Kidul-BKB. Namun kalau mau langsung ke Pulau Kemaro, pemilik kapal tentu akan melayani dengan senang hati.
Kedua melalui jalan darat ke Dermaga Intirub di Kelurahan Sungai Lais, Kecamatan Kalidoni, Palembang. Jaraknya sekitar dua kilometer dari PT Pusri. Di dermaga telah menunggu perahu getek dengan biaya berkisar Rp 30.000 hingga Rp 50.000. Perahu getek yang memuat enam penumpang ini biasanya akan mengelilingi Pulau Kemaro, mampir, dan pulang ke dermaga lagi. Kalau hanya minta antar menyeberang, waktunya tidak lebih dari lima menit. (Sriwjaya Post/Aang Hamdani)
http://id.88db.com/
Pulau Kemaro menyimpan legenda tentang cinta yang abadi. Legenda itu semakin kental terasa dengan keberadaan pohon cinta yang terletak di belakang pagoda.
TIAP kali perayaan Cap Go Meh (malam ke-15 Tahun Baru Imlek) tiba, ribuan warga Tionghoa dalam dan luar negeri berduyun-duyun mengunjungi Pulau Kemaro, pulau yang membelah Sungai Musi, di Kota Palembang, Sumatera Selatan. Bukan hanya umat Budha Tridharma yang datang berkunjung, tidak sedikit umat Muslim pun ikut menyambangi pulau yang juga dikenal sebagai 'Pulau Jodoh' ini.
Pulau Kemaro adalah satu obyek wisata religius di Kota Palembang. Pulau ini memiliki luas 5 hektare dan letaknya sekitar 3 mil di sebelah hilir Jembatan Ampera, Palembang. Akar budaya dan legenda yang terkandung di dalamnya menjadi magnet yang mampu menarik minat banyak orang.
Pada malam perayaan Cap Go Meh, suasana di Pulau Kemaro bak pasar malam di negeri Tirai Bambu. Kedai makanan dan minuman sengaja didirikan untuk menjamu para tetamu yang datang dari Cina, Jepang, Singapura, Vietnam, dan Malaysia. Pengunjung semakin dimanjakan karena disediakan jembatan ponton untuk menyeberangi Sungai Musi.
Malam kian semarak oleh lampion merah dan atraksi barongsai. Jangan heran kalau para remaja datang dengan misi ganda. Untuk beribadah dan mencari jodoh. Mereka saling berkenalan dengan lawan jenis, mojok di kedai, lantas bertukar nomor ponsel. Pertemuan selanjutnya diatur kemudian.
Keberadaan Kelenteng Hok Cang Bio yang dibangun sejak tahun 1962 --sebelumnya kelenteng ini hanya berupa bangunan gubuk--memiliki makna ritual yang tinggi bagi penganut Tridarma. Begitu juga makam buyut Siti Fatimah yang dipercaya sebagai lambang cinta sejati. Sehari sebelum perayaan Cap Go Meh, panitia memotong kambing hitam di dekat makam itu.
Perlambang cinta yang abadi semakin kental terasa dengan keberadaan pohon cinta yang terletak di belakang pagoda. Sebagai pelengkap, Yayasan Pulau Kemaro saat ini sedang membangun satu pagoda delapan tingkat.
Suasana
SEJUK terasa di bawah rindangnya puluhan pohon angsana raksasa. Perahu getek merupakan salah satu alat transportasi sungai yang dapat digunakan untuk mencapai Pulau Kemaro. Terbuat dari kayu dengan panjang sekitar empat meter, perahu ini digerakkan oleh mesin motor.
Pada Zaman Kesutanan Palembang, di bawah kepemimpinan Sultan Mahmud Badaruddin I dan II, Pulau Kemaro adalah benteng pertahanan sewaktu melawan penjajah. Pada zaman itu pula Pulau Kemaro disebut Benteng Tameng Ratu yang dikomandoi Pangeran Ratu.
Pasca launching program Visit Musi 2008, 5 Januari lalu, Pulau Kemaro kian dilirik pengunjung, sekedar berwisata, beribadah, atau mendalami misteri yang terkandung di dalamnya. Atas keanekaragaman budaya, Pulau Kemaro resmi ditetapkan sebagai salah satu objek wisata andalan Kota Palembang.
Transportasi
MENUJU Pulau Kemaro tidaklah sulit. Ada dua rute yang dapat ditempuh. Pertama mengarungi Sungai Musi dengan naik kapal wisata atau perahu getek dari Dermaga Benteng Kuto Besak, di samping Jembatan Ampera. Tarif berkisar antara Rp 20.000 sampai 50.000. Lama perjalanan sekitar 30 menit. Angkutan wisata Sungai Musi di atas tidak langsung ke Pulau Kemaro tetapi juga singgah di objek wisata lainnya dengan rute perjalanan BKB-Ki Merogan-Kampung Kapitan-Bagus Kuning- Pulau Kemaro-Masjid Lawang Kidul-BKB. Namun kalau mau langsung ke Pulau Kemaro, pemilik kapal tentu akan melayani dengan senang hati.
Kedua melalui jalan darat ke Dermaga Intirub di Kelurahan Sungai Lais, Kecamatan Kalidoni, Palembang. Jaraknya sekitar dua kilometer dari PT Pusri. Di dermaga telah menunggu perahu getek dengan biaya berkisar Rp 30.000 hingga Rp 50.000. Perahu getek yang memuat enam penumpang ini biasanya akan mengelilingi Pulau Kemaro, mampir, dan pulang ke dermaga lagi. Kalau hanya minta antar menyeberang, waktunya tidak lebih dari lima menit. (Sriwjaya Post/Aang Hamdani)
http://id.88db.com/
AMPERA, Golden Gate-nya Indonesia
Ini dia Golden Gate nya Indonesia, Ampera, yup...landmark Kota Palembang tercinta, apalagi klo dilihat waktu malem...indah skaleeeeeeeeee. Nih cerita awalnya...sejarah x ye...
Gagasan untuk membangun jembatan untuk menyatukan daerah hulu dan hilir atau dikenal sebagai "Seberang Ulu dan Seberang Ilir," yang telah dipisahkan oleh Sungai Musi di Palembang sebenarnya telah ada sejak 1906. Ketika Le Cocq de Ville menjadi walikota Palembang pada tahun 1924, ide ini muncul lagi dan banyak upaya dilakukan untuk membuat ide ini menjadi kenyataan. Namun bahkan sampai akhir Le Cocq waktu itu tidak dapat tercapai. Jembatan yang tidak pernah dibangun selama penjajahan Belanda. Setelah diperoleh dengan Kemerdekaan Indonesia, ide muncul sekali lagi. Dalam sesi pleno pada 29 Oktober 1956, Transisi Daerah DPR untuk kota Palembang diusulkan untuk membangun jembatan. Kemudian disebut Jembatan Musi karena membelah sepanjang Sungai Musi. Proposal ini dianggap gegabah karena anggaran yang tersedia hanya Rp 30.000,00. Pada 1957, komite yang dibentuk, yang terdiri dari laksamana Komandan Militer untuk Wilayah IV / Sriwijaya, Harun Sohar, dan gubernur Sumatera Selatan, HA Bastari, walikota Palembang, M. Ali Amin, dan Indra Caya. Tim ini mendekati Bung Karno agar mereka bisa mendapatkan dukungan untuk membangun jembatan. Sehubungan dengan upaya pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan pemerintah Palembang, yang didukung sepenuhnya oleh Komandan Militer dari Wilayah IV / Sriwijaya, mereka mendapat respon positif. Bung Karno menyetujui proposal untuk membangun Jembatan Musi. Dia setuju karena posisi jembatan yang akan di pusat kota. Bung Karno menetapkan satu kondisi untuk perjanjian ini. Pada setiap akhir jembatan, jalan raya yang harus dibangun. Maka perusahaan yang ditunjuk pemerintah untuk melaksanakan pembangunan dengan menandatangani kontrak dengan perusahaan yang pada 14 Desember 1961. Biayanya USD 4.500.000 (mata uang saat itu adalah USD 1 = Rp 200,00). Biaya ini akan dibayar untuk reparations perang dari Jepang. Proyek ini dimulai pada bulan April 1962 dan selesai pada bulan Mei 1965. Tetapi masyarakat Palembang menyebutnya Ampera Jembatan Musi Proyek sampai akhir tahun 1970an. Jembatan, yang merupakan konstruksi baja diperkuat oleh kabel baja, 1.100 meter panjang 22 meter dan lebar. Enam kaki yang telah dikuburkan sedalam 75 meter. Ada dua menara di atasnya dengan ketinggian 75 meter. Jarak antara menara adalah 71,5 meter. Bagian tengah dari jembatan adalah 11,5 dari meter air saat air surut dan 8 meter saat air pasang. Tengah bagian dari jembatan bisa naik ketika sebuah kapal ingin melewati, dan naik hingga 63 meter dari air. Hanya dengan kapal dari ketinggian 9 meter untuk 44,5 meter dan lebar 60 meter bisa lewat. Untuk mengangkat 994 ton, dua ballasts dari 450 ton digunakan pada dua menara. Kecepatan jembatan dapat di buka adalah 10 meter per detik.
Nah, klo yang ini Ampera jadul banget...
Gagasan untuk membangun jembatan untuk menyatukan daerah hulu dan hilir atau dikenal sebagai "Seberang Ulu dan Seberang Ilir," yang telah dipisahkan oleh Sungai Musi di Palembang sebenarnya telah ada sejak 1906. Ketika Le Cocq de Ville menjadi walikota Palembang pada tahun 1924, ide ini muncul lagi dan banyak upaya dilakukan untuk membuat ide ini menjadi kenyataan. Namun bahkan sampai akhir Le Cocq waktu itu tidak dapat tercapai. Jembatan yang tidak pernah dibangun selama penjajahan Belanda. Setelah diperoleh dengan Kemerdekaan Indonesia, ide muncul sekali lagi. Dalam sesi pleno pada 29 Oktober 1956, Transisi Daerah DPR untuk kota Palembang diusulkan untuk membangun jembatan. Kemudian disebut Jembatan Musi karena membelah sepanjang Sungai Musi. Proposal ini dianggap gegabah karena anggaran yang tersedia hanya Rp 30.000,00. Pada 1957, komite yang dibentuk, yang terdiri dari laksamana Komandan Militer untuk Wilayah IV / Sriwijaya, Harun Sohar, dan gubernur Sumatera Selatan, HA Bastari, walikota Palembang, M. Ali Amin, dan Indra Caya. Tim ini mendekati Bung Karno agar mereka bisa mendapatkan dukungan untuk membangun jembatan. Sehubungan dengan upaya pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan pemerintah Palembang, yang didukung sepenuhnya oleh Komandan Militer dari Wilayah IV / Sriwijaya, mereka mendapat respon positif. Bung Karno menyetujui proposal untuk membangun Jembatan Musi. Dia setuju karena posisi jembatan yang akan di pusat kota. Bung Karno menetapkan satu kondisi untuk perjanjian ini. Pada setiap akhir jembatan, jalan raya yang harus dibangun. Maka perusahaan yang ditunjuk pemerintah untuk melaksanakan pembangunan dengan menandatangani kontrak dengan perusahaan yang pada 14 Desember 1961. Biayanya USD 4.500.000 (mata uang saat itu adalah USD 1 = Rp 200,00). Biaya ini akan dibayar untuk reparations perang dari Jepang. Proyek ini dimulai pada bulan April 1962 dan selesai pada bulan Mei 1965. Tetapi masyarakat Palembang menyebutnya Ampera Jembatan Musi Proyek sampai akhir tahun 1970an. Jembatan, yang merupakan konstruksi baja diperkuat oleh kabel baja, 1.100 meter panjang 22 meter dan lebar. Enam kaki yang telah dikuburkan sedalam 75 meter. Ada dua menara di atasnya dengan ketinggian 75 meter. Jarak antara menara adalah 71,5 meter. Bagian tengah dari jembatan adalah 11,5 dari meter air saat air surut dan 8 meter saat air pasang. Tengah bagian dari jembatan bisa naik ketika sebuah kapal ingin melewati, dan naik hingga 63 meter dari air. Hanya dengan kapal dari ketinggian 9 meter untuk 44,5 meter dan lebar 60 meter bisa lewat. Untuk mengangkat 994 ton, dua ballasts dari 450 ton digunakan pada dua menara. Kecepatan jembatan dapat di buka adalah 10 meter per detik.
Nah, klo yang ini Ampera jadul banget...
Label:
Ampera,
golden gate,
Jembatan,
Musi,
Palembang
Senin, 01 Desember 2008
Film Kartun Curious George
Aha...ini dia salah satu film kartun favorit saya, yup...Curious George. Dulu waktu lagi zaman2nya nyusun laporan akhir, sering bgt bahkan slalu nton ni film, bagus sih & lucu. Film ini bercerita tentang seekor monyet yang berasal dari Afrika, dia bersama sahabatnya si pria bertopi kuning, tupai dan si anjing hanly.
Curious George senang menginvestigasi dunia disekitarnya karena dia menemukan berbagai hal yang mengagumkan. Mulai dari hal-hal yang dapat dikenali, tidak dapat dikenali, ataupun hal-hal yang tidak bisa dia mengerti.
Tubuhnya yang kecil tidak menghalangi keinginannya yang besar untuk berpetualang. Sahabatnya, pria bertopi kuning senantiasa memandunya berpetualang. Mereka menghabiskan waktu bersama untuk bermain dan membaca buku bersama.
Doraemon
Film kartun dari jepang ini ga ada habisnya karena selain ada seri petualangan juga disertai komik(karangan Fujiko. F Fujio) yang anak-anak sangat suka membacanya. hingga sekarang film ini selalu menjadi favorit anak-anak karena menyajikan kisah yang lucu :D bahkan menurut survei anak muda dan orang tuapun masih banyak yang menyukai film ini termasuk saya(jadi malu). film ini menceritakan seorang kucing ajaib(takut sama tikus) yang tersesat kerumah seorang anak culun bernama Nobita yang sering dijahili temannya jaian dan suneo. dengan alat-alatnya yang canggih dan belum pernah saya liat di kenyataan dia membantu si Nobita, supaya tidak diganggu. namun seringkali si Nobita menggunakan alat tersebut untuk hal yang aneh dan iseng seperti menarik perhatian sizuka, menjahili temannya, berbuat curang, menghindari suruhan ibunya untuk belajar dll :D namun jika kita perhatikan maka setiap kali Nobita menjadi nakal maka akhirnya selalu sial, beda ketika dia berbuat baik maka akhirnya beruntung. mungkin sang sutradara ingin mengajar anak-anak untuk menjadi baik dan tidak jahil terhadap temannya. Oia sudah tahu akhirnya gimana belum?? wah kalau tahu pasti anda semua ketawa atau kecewa. namun walaupun ada endingnya tapi film ini tidak akan berakhir karena tiap saat selalu ada pemikiran baru tentang alat baru apa saja yang akan dikeluarkan selanjutnya. misalnya handphone pengontrol pesawat :D yang dulu tak mungkin terpikirkan kerena memang belum ada handphone. pokoknya nih film bisa ngikutin perkembangan zaman.
Dikutip dari ispart.wordpress.com
Langganan:
Postingan (Atom)