Reviewmu.com Paid Review Indonesia Adsense Indonesia

Selasa, 02 Desember 2008

Pulau Kemaro, Legenda Cinta Abadi

Salah satu objek wisata di Palembang adalah Pulau Kemaro...



Pulau Kemaro menyimpan legenda tentang cinta yang abadi. Legenda itu semakin kental terasa dengan keberadaan pohon cinta yang terletak di belakang pagoda.

TIAP kali perayaan Cap Go Meh (malam ke-15 Tahun Baru Imlek) tiba, ribuan warga Tionghoa dalam dan luar negeri berduyun-duyun mengunjungi Pulau Kemaro, pulau yang membelah Sungai Musi, di Kota Palembang, Sumatera Selatan. Bukan hanya umat Budha Tridharma yang datang berkunjung, tidak sedikit umat Muslim pun ikut menyambangi pulau yang juga dikenal sebagai 'Pulau Jodoh' ini.

Pulau Kemaro adalah satu obyek wisata religius di Kota Palembang. Pulau ini memiliki luas 5 hektare dan letaknya sekitar 3 mil di sebelah hilir Jembatan Ampera, Palembang. Akar budaya dan legenda yang terkandung di dalamnya menjadi magnet yang mampu menarik minat banyak orang.

Pada malam perayaan Cap Go Meh, suasana di Pulau Kemaro bak pasar malam di negeri Tirai Bambu. Kedai makanan dan minuman sengaja didirikan untuk menjamu para tetamu yang datang dari Cina, Jepang, Singapura, Vietnam, dan Malaysia. Pengunjung semakin dimanjakan karena disediakan jembatan ponton untuk menyeberangi Sungai Musi.



Malam kian semarak oleh lampion merah dan atraksi barongsai. Jangan heran kalau para remaja datang dengan misi ganda. Untuk beribadah dan mencari jodoh. Mereka saling berkenalan dengan lawan jenis, mojok di kedai, lantas bertukar nomor ponsel. Pertemuan selanjutnya diatur kemudian.



Keberadaan Kelenteng Hok Cang Bio yang dibangun sejak tahun 1962 --sebelumnya kelenteng ini hanya berupa bangunan gubuk--memiliki makna ritual yang tinggi bagi penganut Tridarma. Begitu juga makam buyut Siti Fatimah yang dipercaya sebagai lambang cinta sejati. Sehari sebelum perayaan Cap Go Meh, panitia memotong kambing hitam di dekat makam itu.

Perlambang cinta yang abadi semakin kental terasa dengan keberadaan pohon cinta yang terletak di belakang pagoda. Sebagai pelengkap, Yayasan Pulau Kemaro saat ini sedang membangun satu pagoda delapan tingkat.

Suasana


SEJUK terasa di bawah rindangnya puluhan pohon angsana raksasa. Perahu getek merupakan salah satu alat transportasi sungai yang dapat digunakan untuk mencapai Pulau Kemaro. Terbuat dari kayu dengan panjang sekitar empat meter, perahu ini digerakkan oleh mesin motor.

Pada Zaman Kesutanan Palembang, di bawah kepemimpinan Sultan Mahmud Badaruddin I dan II, Pulau Kemaro adalah benteng pertahanan sewaktu melawan penjajah. Pada zaman itu pula Pulau Kemaro disebut Benteng Tameng Ratu yang dikomandoi Pangeran Ratu.

Pasca launching program Visit Musi 2008, 5 Januari lalu, Pulau Kemaro kian dilirik pengunjung, sekedar berwisata, beribadah, atau mendalami misteri yang terkandung di dalamnya. Atas keanekaragaman budaya, Pulau Kemaro resmi ditetapkan sebagai salah satu objek wisata andalan Kota Palembang.

Transportasi

MENUJU Pulau Kemaro tidaklah sulit. Ada dua rute yang dapat ditempuh. Pertama mengarungi Sungai Musi dengan naik kapal wisata atau perahu getek dari Dermaga Benteng Kuto Besak, di samping Jembatan Ampera. Tarif berkisar antara Rp 20.000 sampai 50.000. Lama perjalanan sekitar 30 menit. Angkutan wisata Sungai Musi di atas tidak langsung ke Pulau Kemaro tetapi juga singgah di objek wisata lainnya dengan rute perjalanan BKB-Ki Merogan-Kampung Kapitan-Bagus Kuning- Pulau Kemaro-Masjid Lawang Kidul-BKB. Namun kalau mau langsung ke Pulau Kemaro, pemilik kapal tentu akan melayani dengan senang hati.




Kedua melalui jalan darat ke Dermaga Intirub di Kelurahan Sungai Lais, Kecamatan Kalidoni, Palembang. Jaraknya sekitar dua kilometer dari PT Pusri. Di dermaga telah menunggu perahu getek dengan biaya berkisar Rp 30.000 hingga Rp 50.000. Perahu getek yang memuat enam penumpang ini biasanya akan mengelilingi Pulau Kemaro, mampir, dan pulang ke dermaga lagi. Kalau hanya minta antar menyeberang, waktunya tidak lebih dari lima menit. (Sriwjaya Post/Aang Hamdani)

http://id.88db.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar